PSB Sebagai Solusi Pertanian, Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Pelatihan Pupuk Cair untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman
Bakteri ini dapat berasosiasi dengan berbagai macam tanaman pangan seperti padi, jagung, kacang panjang, dan tanaman palawija lainnya. Petani di Desa Gebangsari banyak yang menanam tanaman pangan seperti halnya padi, jagung, dan jambu kristal.
Kelompok Tani Desa Jetis, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar melakukan praktik memproduksi PSB. Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis (8/08/24) tersebut didampingi oleh Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP).
Kegiatan tersebut merupakan serangkaian program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II UNDIP Tahun Ajar 2024/2025. Kegiatan tersebut dilakukan supaya petani tahu bagai mana tanaman bisa lebih subur dan produktivitas tanaman bisa lebit tinggi dengan cara memberi PSB.
Alat dan bahan untuk membuat PSB cukup sederhana dan harganya terjangkau. Alat dan bahan tersebut meliputi sendok, mangkuk, botol air mineral bekas, monosodium glutamat (MSG), Saus tiram dan air. PSB dibuat dengan 1 butir telur dicampur dengan 1 sendok makan MSG dan 3 sendok saus tiram.
Campuran tersebut dimasukkan ke dalam botol air mineral 600 ml sebanyak 5 sendok makan, kemudian diberi air namun tidak sampai penuh supaya bisa dikocok. Botol kemudian dijemur di bawah sinar matahari langsung. Penjemuran dilakukan selama 15 sampai 30 hari atau sampai cairan pada botol berwarna merah.
Cara pengaplikasiannya, PSB sebanyak 2 sampai 3 tutup botol air mineral dicampur dengan 1 liter air. Campuran tersebut kemudian disemprotkan pada bisa pada daun tanaman bahkan tanahnya. Penyemprotan ke tanaman dapat dilakukan 1-2 kali dalam 1 minggu.
Kegiatan tersebut dilakukan pada hari Kamus, 8 Agustus 2024 di Rumah ketua kelompok tani dusun kamplok Desa Jetis, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar.
Kegiatan tersebut dihadiri bapak Supoyo selaku tuan rumah dan bapak Marjoko selaku ketua gabungan kelompok tani, bapak Ehwan Hadi perwakilan dari tim BPP Desa Jetis. Peserta yang menghadiri acara tersebut sangat antusias dan aktif berdiskusi mengenai bakteri fotosintetik.
Penulis: Muhamad Aufa, Mahasiswa Biologi, KKN Tim II TA 2024/2025 Universitas Diponegoro
Editor: Nur Ardi