Mahasiswa KKN UNDIP Bawa Harapan Baru bagi Pertanian Desa Pengkol dengan Kenalkan Jamur Mikoriza Arbuskula
Permana Krida Satriawan (21), mahasiswa KKN UNDIP berikan materi kepada Kelompok Wanita Tani |
Program ini memberikan pengenalan agen hayati jamur akar (mikoriza arbuskula) kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) di Dusun Miri, Desa Pengkol.
Program ini dilaksanakan sebagai bentuk pemberdayaan terhadap pertanian di lahan pengkol yang cenderung tandus sehingga produktivitas pertanian di Desa Pengkol masih kurang optimal.
Survei terhadap masyarakat tani terutama dari kelompok Wanita tani Dusun Miri menunjukkan banyak yang mengeluhkan kurangnya irigasi dan sulitnya menanam saat musim kemarau.
Warga juga menjelaskan dampak dari sulitnya menanam di sini yakni membuat kelompok menjadi malas untuk bertani ditambah dengan kesibukan masing-masing individu.
Mikoriza merupakan salah satu jenis jamur yang tumbuh dan bersimbiosis dengan akar tanaman. Mikoriza dapat menjadi pupuk bagi berbagai jenis tumbuhan terutama tanaman buah-buahan dan tanaman hortikultura di lahan yang memiliki cekaman ekstrem, salah satunya kekeringan.
Penggunaan ikoriza akan meningkatkan kemampuan resapan akar, mencegah infeksi patogen akar, dan menghasilkan senyawa-senyawa metabolit yang mendukung pertumbuhan tanaman.
Program “Pembinaan Aplikasi dan Perbanyakan Pupuk Hayati dari Mikoriza” diawali dengan pengenalan mengenai pupuk hayati.
Dalam acara ini, disampaikan bahwa pupuk hayati memiliki potensi yang luar biasa untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas lahan pertanian dengan perawatan yang minimal dan tidak membutuhkan suplai bahan yang berkelanjutan. Mikoriza merupakan contoh pupuk hayati yang mudah diaplikasikan dan dapat diperbanyak sendiri.
Demonstrasi aplikasi dan perbanyakan mikoriza oleh pemateri bersama dengan peserta kegiatan |
Permana juga melakukan demonstrasi aplikasi dan perbanyakan mikoriza dengan tanaman jagung. Pengaplikasian mikoriza dengan melubangi dengan diameter sekitar 4 cm untuk diberikan mikoriza dan benih.
Perbanyakan mikoriza dapat dilakukan dengan menggunakan inang yang akarnya tumbuh cepat seperti jagung dengan media tanam zeolit dan tanah steril 2:1 dan dilubangi untuk diberikan mikoriza di sekitar area benih. Mikoriza akan tumbuh mengikuti pertumbuhan akar dan dapat pemanenan mikoriza sekitar 1 bulan setelah fase stressing dengan memotong-motong akar dan dicampurkan dengan media tanam dalam polybag.
Berbagai respons positif lain didapat dari anggota KWT. Seluruh anggota tani sebelumnya belum mengenal pupuk hayati, terutama mikoriza.
Program ini memberikan pendekatan baru bagi para kelompok tani untuk menanggulangi permasalahan pertanian di Desa Pengkol. Parni, anggota KWT, menilai program-program KKN sangat membantu untuk memajukan pertanian di Desa Pengkol.