Mahasiswa KKN Undip Adakan Pelatihan dan Pendampingan bagi Ibu-Ibu PKK mengenai Perencanaan Bisnis Hijau di Kelurahan Tegalgede
JATENGKU.COM, Tegalgede - Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan momentum penting bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam memberdayakan masyarakat. Tim 2 Universitas Diponegoro (UNDIP) mengusung program kerja yang berfokus pada pelatihan dan pendampingan bisnis hijau bagi Ibu-Ibu PKK di Kelurahan Tegalgede. Dalam program ini, penggunaan Model Business Model Canvas menjadi alat strategis dalam merancang bisnis yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga berkelanjutan.
Semakin meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan mendorong banyak individu dan kelompok untuk beralih ke bisnis yang lebih ramah lingkungan. Di tengah tantangan ekonomi yang terus berubah, Ibu-Ibu PKK memiliki potensi luar biasa dalam mengembangkan inisiatif bisnis hijau. Dengan pendekatan yang tepat, mereka dapat menciptakan lapangan kerja sekaligus berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.
Model Business Model Canvas adalah alat strategis yang sangat berguna dalam merancang dan memvisualisasikan rencana bisnis. Model ini dibagi menjadi sembilan elemen utama, yaitu:
1. Customer Segments: Siapa yang akan menjadi pelanggan produk atau jasa yang ditawarkan?
2. Value Propositions: Apa nilai tambah yang ditawarkan kepada pelanggan?
3. Channels: Bagaimana produk atau jasa ini akan sampai ke pelanggan?
4. Customer Relationships: Bagaimana membangun hubungan dengan pelanggan?
5. Revenue Streams: Dari mana saja sumber pendapatan akan diperoleh?
6. Key Resources: Sumber daya utama yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis.
7. Key Activities: Aktivitas penting yang harus dilakukan untuk menjalankan bisnis.
8. Key Partnerships: Siapa saja yang akan menjadi mitra penting dalam bisnis?
9. Cost Structure: Biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk menjalankan bisnis.
Program KKN Tim 2 UNDIP di Kelurahan Tegalgede mulai dengan memberikan pelatihan menyeluruh mengenai penggunaan Model Canvas. Dalam pelatihan ini, peserta dibekali pemahaman tentang pentingnya perencanaan bisnis yang berbasis pada prinsip keberlanjutan.
Pelatihan ini meliputi teori dan praktik pembuatan suatu produk. Ibu-Ibu PKK diajak untuk berdiskusi, menganalisis potensi yang ada di lingkungan sekitar mereka serta merancang bisnis hijau yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat lokal.
Setelah pelatihan, pendampingan lebih lanjut dilakukan untuk memastikan bahwa setiap kelompok Ibu-Ibu PKK dapat menerapkan pengetahuan yang telah didapatkan. Komunikasi yang intensif antara mahasiswa KKN dan peserta memungkinkan umpan balik yang konstruktif, di mana setiap ide dapat dikembangkan dan dioptimalkan.
Salah satu contoh inisiatif yang dikembangkan adalah pembuatan produk olahan dari limbah minyak jelantah. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, kami menciptakan lilin aroma terapi. Proses ini tidak hanya meningkatkan ekonomi keluarga, tetapi juga mengedukasi masyarakat akan pentingnya pengolahan limbah yang berkelanjutan.
Melalui program ini, diharapkan Ibu-Ibu PKK Tegalgede memiliki kapabilitas untuk mendirikan bisnis yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Mereka dapat menjadi penggerak utama dalam menciptakan kesadaran akan pentingnya bisnis hijau di antara anggota masyarakat lainnya.
Pelaksanaan program KKN Tim 2 UNDIP di Kelurahan Tegalgede menunjukkan bahwa pendidikan dan pendampingan yang tepat dapat memberdayakan perempuan, khususnya Ibu-Ibu PKK, dalam merancang bisnis yang berkelanjutan. Dengan mengadopsi Model Business Model Canvas, mereka dilatih untuk berpikir strategis dan inovatif dalam menghadapi tantangan bisnis di era modern ini.
Kontribusi Ibu-Ibu PKK diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif secara ekonomi, tetapi juga menjadi model bagi kelompok-kelompok lainnya dalam menciptakan bisnis hijau di komunitas masing-masing. Melalui sinergi antara pendidikan, pelatihan, dan pendampingan, kita dapat memupuk langkah-langkah menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Editor: Nur Ardi