Mahasiswa KKN Undip Adakan Pelatihan Basmi Jentik Nyamuk untuk Cegah Naiknya Angka Demam Berdarah di Desa Sumub Lor
Dari hasil kunjungan tersebut, terungkap bahwa masih banyak warga yang belum waspada dengan adanya jentik nyamuk di rumahnya dimana hal tersebut dapat mengundang penyakit demam berdarah, dan masih banyak lagi kebiasaan buruk yang masih dilakukan warga karena kurangnya pengetahuan mengenai pencegahan demam berdarah dengan 3M PLUS.
Banyak dari mereka belum melaksanakan 3M PLUS untuk pencegahan demam berdarah. Dari diskusi juga terlihat bahwa warga kurang mengetahui bagaimana penanganan awal jika terkena demam berdarah supaya tidak ada komplikasi sebelum dibawa ke puskesmas atau rumah sakit.
Pelatihan ini digelar sebagai respon terhadap meningkatnya kasus demam berdarah di desa tersebut. Demam Berdarah, yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti, dapat mengakibatkan gejala serius seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, serta ruam. Dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat berkembang menjadi demam berdarah atau sindrom shock dengue yang berpotensi mengancam nyawa.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran terhadap meningkatnya kasus penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. Para warga diberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar untuk mencegah munculnya jentik nyamuk dengan 3M PLUS serta demonstrasi cara membasmi jentik nyamuk dengan ikan pemakan jentik seperti ikan cupang, nila merah, guppy, ikan sapu-sapu, dan ikan peliharaan lainnya.
Informasi yang disampaikan meliputi metode efektif dalam memberantas jentik nyamuk dengan 3M PLUS, penanganan awal demam berdarah, kapan harus membawa penderita demam berdarah ke puskesmas atau rumah sakit, serta langkah-langkah pencegahan apa yang dapat diimplementasikan di rumah masing-masing.
Program ini diawali dengan pembukaan dari Ibu Bidan Desa Sumub Lor, kemudian sesi penyuluhan terkait demam berdarah oleh Mahasiswa KKN Tim II KKN Undip yang menjelaskan dampak demam berdarah, serta langkah-langkah praktis dalam mencegahnya.
Kemudian, peserta diajak untuk melakukan tindakan nyata seperti membersihkan lingkungan sekitar dan memeriksa potensi tempat berkembang biaknya nyamuk. Selain itu, masyarakat juga diberikan materi mengenai teknik-teknik sederhana bagaimana membasmi jentik nyamuk dengan ikan pemakan jentik yang sederhana namun efektif dalam memberantas jentik nyamuk.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam pencegahan penyakit nyamuk, sehingga diharapkan angka kasus penyakit demam berdarah yang ditularkan melalui jentik nyamuk dapat menurun secara signifikan. Dengan kerjasama yang solid antara pemerintah desa, tenaga medis, dan warga, pelatihan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, serta mencegah penyebaran penyakit demam berdarah di masa mendatang.
Demikian informasi mengenai KKN Universitas Diponegoro tahun 2024 ikut serta dalam upaya mengurangi angka demam berdarah di Desa Sumub Lor.
Penulis: Ardhia Amelia Savitri dari Fakultas Kedokteran
Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Zulfaidah Ariany, S.T., MT.
Editor: Nur Ardi