Mahasiswa KKN Undip Adakan Kampanye Anti Bullying di Lingkungan Sekolah Dasar bertajuk "Be a Buddy, Not a Bully"
Dari data yang dihimpun oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), kasus bullying masih menjadi teror bagi anak-anak di lingkungan sekolah. Sementara itu untuk jenis bullying yang sering dialami korban ialah bullying fisik (55,5%), bullying verbal (29,3%), dan bullying psikologis (15,2%). Sedangkan untuk tingkat jenjang pendidikan, siswa SD menjadi korban bullying terbanyak (26%), diikuti siswa SMP (25%), dan siswa SMA (18,75%).
Saat ini, kasus bullying sering terjadi di lingkungan sekolah terutama di tingkat Sekolah Dasar (SD). Dalam upaya untuk mengatasi masalah bullying di sekolah dasar, Mahasiswa KKN Undip meluncurkan kampanye dengan tema "Be a Buddy, Not a Bully". Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya bullying dan mendorong siswa untuk saling mendukung dan memperlakukan satu sama lain dengan penuh hormat.
Kegiatan ini diadakan oleh Mahasiswa KKN Undip, Ivena Aurellia Adrinsa di Desa Bawu, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali. Kampanye anti bullying yang dilaksanakan pada Selasa, 23 Juli 2024 di SDN 02 Bawu yang dihadiri oleh siswa-siswi 4,5, dan 6.
Kampanye yang dilakukan tidak hanya sosialisasi tentang bullying dua arah, akan tetapi juga terdapat sesi tanya jawab, dan pemberian beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh setiap anak, Pemahaman yang diberikan kepada anak-anak tidak hanya tentang pengertian Bullying/Perundungan saja, tetapi juga beberapa hal yang menyangkut tentang bullying seperti halnya definisi bullying, jenis-jenis tindakan bullying, faktor penyebab tindakan bullying, dampak dari tindakan bullying, dan upaya pencegakan bullying oleh anak,
Kampanye ini mendapat sambutan positif dari siswa, dan guru. Banyak siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan dan menunjukkan komitmen untuk menjadi teman yang lebih baik. Dari pelaksanaan acara ini, siswa-siswi Sekolah Dasar telah mengerti dan memahami materi yang disampaikan dengan cara menjawab pertanyaan-pertayaan yang diberikan dengan benar.
Dari situ, peserta didik akan belajar untuk berpartisipasi aktif dalam menciptakan sekolah yang bebas dari bullying dan menjadikan kebaikan, kerjasama, dan penghormatan sebagai nilai-nilai yang mereka pegang teguh. Diharapkan sosialisasi ini akan membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang posistif dan aman bagi perkembangan siswa-siswi sekolah dasar, dimana mereka dapat tumbuh dan belajar dengan penuh keyakinan serta semangat yang tinggi.
Penyerahan banner untuk pihak sekolah. Dok. Istimewa |
Selain itu, kampanye "Be a Buddy, Not a Bully" diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang pada lingkungan sekolah dengan menciptakan budaya saling menghormati dan mendukung. Penyerahan banner untuk pihak sekolah sebagai bentuk komitmen pihak sekolah yang berencana untuk melanjutkan dan memperluas inisiatif ini dengan program-program serupa dan pelatihan berkelanjutan untuk memastikan bahwa pesan anti-bullying tetap relevan dan efektif.
Penulis : Ivena Aurellia Adrinsa / Mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2023/2024
Dosen Pembimbing Lapangan :
1. Dr. Ir. Dwi Haryo Ismunarti, M.Si.
2. Zaki Ainul Fadli., S.S., M.Hum
Editor: Nur Ardi