Artikel
Berita
Pendidikan
0
Bakipandeyan, 27 Juli 2024 – Kelompok Wanita Tani (KWT) "Bakti Pertiwi" sukses menggelar kegiatan pendampingan pembuatan pestisida nabati. Kegiatan yang digagas bersama tim KKN Undip ini bertujuan untuk memberikan solusi ramah lingkungan bagi para petani dalam mengatasi serangan hama tanaman.
Selama ini, KWT “Bakti Pertiwi” telah dikenal sebagai kelompok yang konsisten menggunakan pestisida alami dan pupuk organik dalam proses budidaya tanaman. Pembuatan pestisida nabati dari limbah kulit bawang ini sejalan dengan komitmen mereka untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menghasilkan produk pertanian yang sehat.
Pemilihan limbah kulit bawang sebagai bahan utama pestisida nabati didasarkan pada kandungan senyawa aktif di dalamnya yang memiliki sifat antibakteri dan insektisida alami. Selain itu, penggunaan limbah kulit bawang juga dapat mengurangi volume sampah organik.
"Kami sangat antusias dengan kegiatan ini. Pestisida nabati dari kulit bawang sangat cocok untuk tanaman kami, terutama tanaman terong yang sedang terserang hama," ungkap bu Rini selaku ketua KWT.
Proses pembuatan pestisida nabati berlangsung dengan sederhana namun efektif. Para anggota KWT diajarkan cara mengolah limbah kulit bawang menjadi larutan pestisida yang siap digunakan. Setelah proses pembuatan selesai, dilanjutkan dengan demonstrasi penyemprotan langsung pada tanaman terong yang sedang terkena hama.
"Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, para petani semakin sadar akan pentingnya menggunakan pestisida nabati. Selain aman bagi lingkungan, pestisida nabati juga dapat meningkatkan kualitas hasil panen," ungkap Diah Wahyu salah satu anggota tim KKN Undip.
KKN UNDIP Ciptakan Pestisida Nabati Kulit Bawang untuk Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Bakipandeya
Bakipandeyan, 27 Juli 2024 – Kelompok Wanita Tani (KWT) "Bakti Pertiwi" sukses menggelar kegiatan pendampingan pembuatan pestisida nabati. Kegiatan yang digagas bersama tim KKN Undip ini bertujuan untuk memberikan solusi ramah lingkungan bagi para petani dalam mengatasi serangan hama tanaman.
Selama ini, KWT “Bakti Pertiwi” telah dikenal sebagai kelompok yang konsisten menggunakan pestisida alami dan pupuk organik dalam proses budidaya tanaman. Pembuatan pestisida nabati dari limbah kulit bawang ini sejalan dengan komitmen mereka untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menghasilkan produk pertanian yang sehat.
Pemilihan limbah kulit bawang sebagai bahan utama pestisida nabati didasarkan pada kandungan senyawa aktif di dalamnya yang memiliki sifat antibakteri dan insektisida alami. Selain itu, penggunaan limbah kulit bawang juga dapat mengurangi volume sampah organik.
"Kami sangat antusias dengan kegiatan ini. Pestisida nabati dari kulit bawang sangat cocok untuk tanaman kami, terutama tanaman terong yang sedang terserang hama," ungkap bu Rini selaku ketua KWT.
Proses pembuatan pestisida nabati berlangsung dengan sederhana namun efektif. Para anggota KWT diajarkan cara mengolah limbah kulit bawang menjadi larutan pestisida yang siap digunakan. Setelah proses pembuatan selesai, dilanjutkan dengan demonstrasi penyemprotan langsung pada tanaman terong yang sedang terkena hama.
"Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, para petani semakin sadar akan pentingnya menggunakan pestisida nabati. Selain aman bagi lingkungan, pestisida nabati juga dapat meningkatkan kualitas hasil panen," ungkap Diah Wahyu salah satu anggota tim KKN Undip.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para anggota KWT. Mereka merasa terbantu dengan adanya pelatihan pembuatan pestisida nabati. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi kelompok tani lainnya untuk memanfaatkan limbah organik menjadi produk yang bermanfaat. Dengan menggunakan pestisida nabati, petani dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan.
Via
Artikel