Inovasi dan Kemudahan Pelayanan, Mahasiswa KKN UNDIP Tingkatkan Efisiensi Alur Birokrasi di Puskesmas Pembantu Desa Sunggingan
KKN adalah salah satu bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, di mana mahasiswa terlibat langsung dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat di berbagai daerah.
Melalui KKN, mahasiswa Undip tidak hanya menerapkan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan komunitas dan menyelesaikan berbagai masalah sosial yang ada di masyarakat.
Program ini merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar secara praktis dan membangun keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Salah satu Lokasi KKN TIM II UNDIP 2023/2024 adalah Desa Sunggingan, Kecamatan Miri Kabupaten Sragen. Desa Sunggingan sendiri memiliki permasalahan mengenai belum adanya alur pelayanan di puskesmas pembantu Desa Sunggingan.
Dimana hasil observasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN TIM II UNDIP puskesmas pembantu yang sebenarnya terdapat alur pelayanan untuk pelayanan Kesehatan Masyarakat di Desa Sunggingan itu sendiri.
Kegiatan program kerja monodisiplin yang dipimpin oleh Zaenudin, fokus utama adalah memetakan alur birokrasi di Puskesmas Pembantu Desa Sunggingan.
Program ini mengidentifikasi berbagai pihak yang terlibat dalam proses pelayanan kesehatan di desa tersebut. Beberapa pihak kunci yang berperan dalam alur birokrasi ini meliputi kader kesehatan yang bertugas di tingkat masyarakat, bidan desa yang memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada warga, serta Puskesmas Kecamatan Miri yang berfungsi sebagai pusat koordinasi dan supervisi.
Dengan memahami interaksi dan tanggung jawab masing-masing pihak, program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan kesehatan di Desa Sunggingan, memastikan bahwa semua kebutuhan kesehatan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.
Kegiatan tersebut berhasil menghasilkan output yang signifikan berupa poster alur pelayanan Puskesmas Pembantu Desa Sunggingan.
Poster ini dipasang di enam lokasi posyandu, yakni Posyandu Muji Rahayu satu hingga enam, untuk memastikan informasi mengenai alur pelayanan kesehatan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.
Selain itu, poster juga mencakup penjabaran tentang tugas dan tanggung jawab kader kesehatan, baik sebelum maupun setelah kegiatan posyandu. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas pelayanan kesehatan di Desa Sunggingan dengan meningkatkan pemahaman masyarakat serta efisiensi kerja kader kesehatan.
Dengan adanya informasi yang jelas dan mudah diakses, pelayanan kesehatan di desa ini dapat berjalan lebih terkoordinasi dan efektif, memberikan manfaat langsung bagi kesehatan warga.
Editor: Nur Ardi