Hadirkan Terobosan Kesehatan Lansia, Mahasiswa KKN Undip Adakan Pelatihan dan Edukasi Tanpa Penyakit Kronis di Penumping
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta keterampilan kepada para lansia agar dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat dan terbebas dari penyakit kronis.
Meina Harum Luriya, mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, menjadi penggerak utama kegiatan ini. Kegiatan ini meliputi sesi edukasi yang meliputi topik-topik penting seperti pencegahan penyakit kronis, manajemen kesehatan bagi lansia, dan pentingnya menjaga pola hidup sehat. Program ini merupakan bagian dari upaya KKN monodisiplin untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya kalangan lanjut usia, melalui penyuluhan dan pelatihan yang optimal.
Para peserta, yang terdiri dari lansia, kader posyandu, dan beberapa warga setempat, tampak antusias mengikuti setiap sesi yang disajikan. Peserta memperoleh pemahaman mendalam tentang berbagai penyakit kronis yang umum dialami lansia, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
Tak hanya itu, peserta juga diajak untuk memahami pentingnya menjaga pola makan yang sehat, rutin berolahraga, dan mengelola stres dengan baik untuk mencegah munculnya penyakit-penyakit tersebut.
Kegiatan ini mendapat apresiasi yang besar dari masyarakat. Beberapa peserta mengungkapkan bahwa mereka merasa lebih termotivasi untuk menjaga kesehatan setelah mengikuti pelatihan ini. Lansia menyadari bahwa dengan pengetahuan yang cukup dan dukungan yang tepat, menjalani masa tua dengan sehat dan bebas penyakit kronis bukanlah hal yang mustahil.
Program ini merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa KKN UNDIP II yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat di Kelurahan Penumping, khususnya dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya hidup sehat di usia lanjut tanpa penyakit kronis.
Dengan adanya pelatihan Lansia Sehat Tanpa Penyakit Kronis, diharapkan masyarakat, terutama para lansia dan keluarga mereka, dapat lebih memahami cara mencegah serta mengelola kondisi kesehatan kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
Masyarakat di Kelurahan Penumping didorong untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini untuk belajar tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental di usia lanjut, sehingga mereka dapat menikmati masa tua dengan lebih baik dan berkualitas. Para peserta pelatihan juga diajarkan cara-cara praktis untuk menerapkan pola hidup sehat, termasuk pengaturan pola makan, pentingnya aktivitas fisik, dan pengelolaan stres.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi kelurahan dan komunitas lain untuk mengadopsi program serupa. Dengan demikian, lebih banyak masyarakat yang akan mendapatkan manfaat dari penerapan pola hidup sehat, yang tidak hanya meningkatkan kualitas hidup individu, tetapi juga menciptakan lingkungan sosial yang lebih mendukung bagi lansia.
Selain itu, program ini juga mendorong peningkatan kesadaran akan pentingnya pencegahan penyakit kronis, yang merupakan bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Sebagai langkah lanjutan, beberapa peserta bertekad untuk membentuk kelompok dukungan di komunitas mereka masing-masing, dengan tujuan saling mengingatkan dan mendukung satu sama lain dalam menjaga kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit kronis di kalangan lansia.
Editor: Nur Ardi