Ciptakan Generasi Kreatif dan Kritis, Mahasiswa KKN Undip Edukasi Anak Muda Kalinanas Perangi Hoaks
Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan mencakup penjelasan mengenai gambaran umum hoaks, bentuk-bentuk hoaks, ciri-ciri hoaks, bahaya hoaks, serta tips yang harus diperhatikan dalam mengenali hoaks.
Pelaksana kegiatan, Pelangi Aurora Oksiyana mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terkait hoaks serta membentuk tindakan preventif yang berkelanjutan dalam literasi digital dan informasi serta berkolaborasi dalam melawan hoaks, baik dengan tidak menyebarkan informasi palsu maupun dengan aktif melaporkan hoaks yang mereka temui.
“Penyuluhan ini berfokus pada bagaimana mengenali hoaks yang mengintai kita sewaktu-waktu dengan melakukan crosscheck di laman Cek Fakta dan Mafindo” Tutur Pelangi
Berdasarkan data dari Databoks, pengguna media sosial Indonesia pada tahun 2024 didominasi oleh usia 18-34 tahun. Pada usia tersebut mereka berperan sebagai pencipta sekaligus konsumen konten media sosial. Maka dari itu, perlu adanya edukasi yang tepat bagi anak muda bagaimana menghasilkan konten yang informatif dan akurat.
Hal ini tentunya relevan dengan hasil survei di Desa Kalinanas oleh Pelangi Aurora Oksiyana, didapatkan data bahwa anak muda di usia tersebut aktif menggunakan media sosial dan mengakses informasi melalui platform digital, sehingga mereka lebih rentan melakukan penyebaran informasi yang salah atau hoaks.
Berangkat dari hal tersebut, Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro melakukan penyuluhan bagi karang taruna khususnya untuk membangun kesadaran sejak dini bagaimana memverifikasi informasi dan menjaga integritas dalam bermedia sosial, sehingga dapat terbentuk generasi yang lebih kritis dan bertanggung jawab di masa depan.
Beberapa tips untuk memverifikasi informasi yang disampaikan Pelangi Aurora Oksiyana, yaitu melalui platform Cek Fakta dan Mafindo. Platform tersebut secara gamblang dapat memastikan bahwa standar verifikasi yang digunakan terbaik secara global. Didukung juga dengan teknologi pencarian gambar terbalik, analisis metadata, dan algoritma pendeteksi plagiarisme untuk memeriksa keaslian konten.
Verifikasi informasi melalui platform Cek Fakta dan Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi, didukung dengan metode yang sistematis dan berbasis data. Kedua platform ini memiliki tim verifikator handal dari jurnalis dan pakar informasi yang berpengalaman dalam memverifikasi informasi.
Platform ini juga berpedoman pada prinsip jurnalistik yang ketat dengan sumber yang dapat dipercaya, konfirmasi silang dengan berbagai pihak, dan analisis mendalam terhadap klaim yang sedang diperiksa. Tak kalah pentingnya, kedua platform ini juga berkolaborasi dengan Organisasi Faktual Internasional, yaitu International Fact-Checking Network (IFCN) dan berbagai platform media besar lainnya.
Perwakilan Karang Taruna dari Dukuh Tempuran, Ilham menuturkan bahwa tips yang diberikan untuk memverifikasi informasi ini sangat membantu melalui pemanfaatan kemampuan teknologi yang efektif.
“Tentunya dengan adanya tips yang telah disampaikan Mba Pelangi melalui Cek Fakta dan Mafindo, dapat menjadi solusi yang lebih mudah dalam memverifikasi informasi, melihat cukup pesatnya arus informasi di media sosial.” tutur Ganang Putra Setyawan, Perwakilan Karang Taruna Dukuh Tempuran.
Penulis : Pelangi Aurora Oksiyana
Editor: Nur Ardi