Pendidikan
0
DESA NEWUNG, 20 Juli 2024 – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2024, Sonya Maharani Anindya Nayla dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Prodi Kesehatan Masyarakat dibawah bimbingan Ibu Riza Susanti S.T., M.T selaku dosen pembimbing lapangan menginsiasi pelaksanaan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental untuk generasi yang cemerlang. Diadakan pada tanggal 20 Juli 2024 di Rumah Mbak Warida, salah satu warga Desa Newung.
Dengan antusiasme tinggi, 20 remaja dari Desa Newung menghadiri sosialisasi ini dan menjadi momen yang sangat berharga dalam upaya menangani dampak sosial media terhadap kesehatan mental generasi muda. Sonya menganggap dengan pesatnya perkembangan sosial media, baik positif maupun negatif, banyak remaja menghadapi tantangan baru yang mempengaruhi kesejahteraan mental mereka. Tujuan mahasiswa Undip menggerakkan remaja untuk mengikuti sosialisasi ini untuk mengedukasi remaja tentang bagaimana mereka dapat melindungi diri dari dampak negatif sosial media, yang sering kali menyebarkan pesan-pesan mencela, menghina, dan membuat perasaan insecure.
Para peserta mendengarkan paparan materi yang dilakukan oleh mahasiswa Undip tentang kesehatan mental yang menjelaskan dampak sosial media terhadap psikologi remaja, termasuk perasaan insecure, overthinking, dan efek dari ujaran kebencian.
"Di era digital ini, sosial media menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita. Namun, penting untuk bijak dalam menggunakannya dan menyadari dampak negatif yang mungkin timbul," ujar Sonya. Ia juga memberikan tips praktis untuk mengatasi efek negatif tersebut, termasuk teknik-teknik relaksasi, manajemen stres, dan pentingnya memiliki waktu istirahat dari sosial media.
Setelah sesi presentasi, para remaja diberi kesempatan untuk bertanya. Salah satu pertanyaan yang paling banyak diajukan adalah bagaimana cara menanggapi ujaran kebencian atau hinaan yang seringkali membuat mereka merasa insecure. Menanggapi pertanyaan tersebut, maka jawaban yang diberikan oleh mahasiswa Undip yaitu pertama, abaikan pesan negatif, fokus pada hal-hal positif dan validasi diri sendiri, lakukan komunikasi pada orang terdekat kalian dan gunakan social media dengan bijak dengan batasi waktu penggunaanya.
Dalam sosialiasi ini, Sonya juga menekankan pentingnya peran kader posyandu dalam mendukung kesehatan mental remaja. Para kader diberikan pelatihan tentang bagaimana membentuk kelompok konseling teman sebaya yang dapat memberikan dukungan emosional dan berbagi pengalaman. Kelompok ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan membantu remaja mengatasi masalah kesehatan mental mereka secara kolektif.
Diakhir kegiatan sosialisasi ini harapan dari remaja Desa Newung yaitu
“Kami berharap setiap remaja dapat menerapkan pengetahuan yang didapat dan menjalani kehidupan yang lebih sehat secara mental”
“Sosialisasi ini sangat penting untuk dilakukan mengingat banyaknya remaja yang menggunakan sosial media dan melihat konten negative tersebut”.
Atasi Insecure Efek Sosial Media: Mahasiswa Undip Mengadakan Edukasi Kesehatan Mental untuk Membangun Generasi Muda Yang Cemerlang di Desa Newung
DESA NEWUNG, 20 Juli 2024 – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2024, Sonya Maharani Anindya Nayla dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Prodi Kesehatan Masyarakat dibawah bimbingan Ibu Riza Susanti S.T., M.T selaku dosen pembimbing lapangan menginsiasi pelaksanaan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental untuk generasi yang cemerlang. Diadakan pada tanggal 20 Juli 2024 di Rumah Mbak Warida, salah satu warga Desa Newung.
Dengan antusiasme tinggi, 20 remaja dari Desa Newung menghadiri sosialisasi ini dan menjadi momen yang sangat berharga dalam upaya menangani dampak sosial media terhadap kesehatan mental generasi muda. Sonya menganggap dengan pesatnya perkembangan sosial media, baik positif maupun negatif, banyak remaja menghadapi tantangan baru yang mempengaruhi kesejahteraan mental mereka. Tujuan mahasiswa Undip menggerakkan remaja untuk mengikuti sosialisasi ini untuk mengedukasi remaja tentang bagaimana mereka dapat melindungi diri dari dampak negatif sosial media, yang sering kali menyebarkan pesan-pesan mencela, menghina, dan membuat perasaan insecure.
Para peserta mendengarkan paparan materi yang dilakukan oleh mahasiswa Undip tentang kesehatan mental yang menjelaskan dampak sosial media terhadap psikologi remaja, termasuk perasaan insecure, overthinking, dan efek dari ujaran kebencian.
"Di era digital ini, sosial media menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita. Namun, penting untuk bijak dalam menggunakannya dan menyadari dampak negatif yang mungkin timbul," ujar Sonya. Ia juga memberikan tips praktis untuk mengatasi efek negatif tersebut, termasuk teknik-teknik relaksasi, manajemen stres, dan pentingnya memiliki waktu istirahat dari sosial media.
Setelah sesi presentasi, para remaja diberi kesempatan untuk bertanya. Salah satu pertanyaan yang paling banyak diajukan adalah bagaimana cara menanggapi ujaran kebencian atau hinaan yang seringkali membuat mereka merasa insecure. Menanggapi pertanyaan tersebut, maka jawaban yang diberikan oleh mahasiswa Undip yaitu pertama, abaikan pesan negatif, fokus pada hal-hal positif dan validasi diri sendiri, lakukan komunikasi pada orang terdekat kalian dan gunakan social media dengan bijak dengan batasi waktu penggunaanya.
Dalam sosialiasi ini, Sonya juga menekankan pentingnya peran kader posyandu dalam mendukung kesehatan mental remaja. Para kader diberikan pelatihan tentang bagaimana membentuk kelompok konseling teman sebaya yang dapat memberikan dukungan emosional dan berbagi pengalaman. Kelompok ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan membantu remaja mengatasi masalah kesehatan mental mereka secara kolektif.
Diakhir kegiatan sosialisasi ini harapan dari remaja Desa Newung yaitu
“Kami berharap setiap remaja dapat menerapkan pengetahuan yang didapat dan menjalani kehidupan yang lebih sehat secara mental”
“Sosialisasi ini sangat penting untuk dilakukan mengingat banyaknya remaja yang menggunakan sosial media dan melihat konten negative tersebut”.
Editor: Anggi Putri
Via
Pendidikan